Beberapa waktu yang lalu, dibeberapa forum pendidikan muncul berita mengenai meninggalnya seorang ibu guru yang bernama Dra. Nurul Fadilah, SD Simokerto Surabaya yang dikabarkan meninggal karena kelelahan pada saat mengisi raport online. Ada juga berita yang menuliskan bahwa Ibu Siti menderita serangan jantung pada saat mengisi raport online yang gagal tersimpan padahal sudah hampir selesai.
Dalam gambar tersebut, nampak foto seorang guru yang tergeletak di depan laptop. Dan foto tersebut diberi keterangan ‘innalillahi wainna ilaihi rojiun telah meninggal saat mengerjakan rapor online. Semoga amal ibadah beliau diterima Allah SWT. Guru SDN Simokerto Surabaya (Dra. Nurul Fadilah).
Namun, setelah dikonfirmasi pihak sekolah ternyata Ibu Nurul itu tidak meninggal saat mengerjakan/mengisi rapor online. Teman kerja Dra. Nurul Fadilah, Justinus Agus Nugroho, mengatakan foto itu memang foto Nurul Fadilah, guru SDN Simokerto VI Surabaya.
Justinus menjelaskan bahwa dirinya yang mengambil foto tersebut, saat Nurul sedang tertidur di depan laptop, dan kemudian diupload dalam grup internal sekolah untuk sekedar candaan belaka.
Justinus menjelaskan bahwa saat mengambil foto itu, para guru memang tengah disibukkan banyak kegiatan, salah satunya mengisi Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil (PUPNS) yang diselenggarakan BKN serta mengisi rapor online. Dan Ibu Nurul memang nampak tertidur kecapekan.
Setelah kejadian tersebut, tepatnya tanggal 3 Desember lalu, pihak sekolah menerima kabar mengejutkan , Nurul mengalami kecelakaan tunggal di daerah Buduran, Sidoarjo. Ketika itu Nurul dalam perjalanan pulang ke rumahnya di daerah Kebaron, Tulangan, Sidoarjo.
Dalam kecelakaan itu, Nurul masih selamat dan mengalami patah tulang sampai akhirnya menjalani perawatan di RSUD Sidoarjo.
Endarwati, rekan kerja Nurul yang lain, menambahkan, pada saat dijenguk di RS itu, Nurul sempat bercerita akan menjalani operasi, namun operasi dilakukan menunggu kondisi lebih baik. Tapi, pada tanggal 7 Desember, berita mengejutkan datang, Nurul Fadilah dinyatakan meninggal dunia. Keesokan hari setelah mendapat kabar bahwa Nurul meninggal dunia, pihak sekolah pun mendatangi kediamannya di Sidoarjo, dan ternyata almarhumad sudah dimakamkan pada malam itu juga.
Terkait alamat rumah Nurul di Sidoarjo dengan lokasi mengajar cukup jauh, Ikhsan menyatakan, saat penempatan di SDN Simokerto VI sekitar tahun 2007, Nurul ber-KTP di daerah Gembong, Surabaya. Lokasinya dekat dengan tempat mengajar. namun beberapa tahun kemudian, Nurul mengikuti suami tinggal di Sidoarjo.
Jadi, informasi tentang guru yang meninggal karena mengisi rapor online ini tidaklah benar.
Sumber: Tribunnews
0 komentar:
Posting Komentar